Demokrat Tidak Berdaya di Sulteng

The rulling party Indonesia, Demokrat tidak berdaya dalam Pilgub Sulteng. Partai yang mengantar SBY sebagai presiden dua kali berturut-turut tersebut tidak menunjukkan kehebatannya di Sulawesi Tengah, walau menempati urutan kedua perolehan suara di di DPRD Provinsi tetapi dalam Pilgub hanya mampu memperolah dukungan 8,89 % suara  dan berada diposisi paling buncit diantara lima pasangan yang bertarung(Qiuck Count Script Survey Indonesia)
Kekalahan yang dialami Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Achmad Yahya yang juga wakil gubernur Sulteng 2006-2011 dalam pemilihan kepala daerah Gubernur Sulawesi Tengah pada 6 April 2011, salah satu peyebabnya karena mesin partai tidak berjalan di lapangan.

"Ada beberapa kelemahan, salah satunya mesin partai kita tidak bekerja bagus. Pengurus DPC tidak direkrut baik," kata politisi Partai Demokrat, As'ad Lawali, di Palu, Kamis (7/4/2011).

Anggota DPRD Sulawesi Tengah itu mengatakan, dirinya sangat menyayangkan kekalahan Demokrat yang selisihnya cukup jauh dari calon pemenang, apalagi posisi perolehan suara calon yang diusung Demokrat berada di urutan paling bawah dari lima calon gubernur yang bertarung.

"Tapi saya tidak malu karena setiap calon sudah siap kalah apalagi menang," kata As'ad.

Menurut As'ad sejak awal sudah kelihatan, DPC-DPC Demokrat tidak terlibat baik dalam pemenangan Achmad Yahya/Ma'ruf Bantilan. Padahal kata As'ad dari segi perolehan suara pada Pemilu 2009, suara Demokrat cukup signifikan.

Berdasarkan hasil penghitungan cepat versi Indonesia Development Engineering Consultent (ide-C) hingga pukul 14.30 WITA mencatat, Longki Djanggola/Sudarto unggul dengan meraih 451.016 (53,41 persen) dari 844.478 suara sah yang masuk.

Urutan kedua ditempati Aminuddin Ponulele/Luciana Baculu yang meraih 129.495 suara (15,33 persen), Rendy Lamadjido/HB Paliudju meraih 98.530 suara (11,67 persen). Selanjutnya, Sahabuddin Mustapa/Faisal Mahmud meraih 86.342 suara (10,22 persen).

0 komentar:

Posting Komentar